Juru bicara DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid menilai Anies Baswedan sukses menjadi pemimpin DKI Jakarta dan membawa perubahan ibu kota. Dengan demikian, Anies dianggap sebagai pemimpin Indonesia yang layak.
Kholid mengatakan Anies merupakan tiga indikator keberhasilan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Anies dipuji karena membuat perubahan besar di DKI Jakarta
“Pertama, Gubernur DKI Jakarta mampu membuat perubahan yang signifikan, bukan buatan manusia,” kata Holliday dalam keterangannya, Minggu, 16 Oktober 2022.
Perubahan yang dilakukan Anies tidak dibuat-buat, apalagi aksi politik, kata Kholid. Hal ini mengacu pada beberapa pencapaian seperti renovasi angkutan umum Jakarta.
“Gubernur Anis telah mengubah wajah transportasi Jakarta, dari mobil pribadi menjadi transportasi umum yang terintegrasi,” kata Hollid.
Menurutnya, perubahan arah tersebut berdampak besar pada pengurangan kemacetan, pengurangan biaya transportasi bagi warga, dan pengurangan emisi karbon dari kendaraan. Selain itu, Hollid mengatakan semakin banyak ruang terbuka hijau, dan pengelolaan keuangan pemerintah semakin baik.
Kholid juga menilai ibu kota menghadapi banjir semakin cepat. Menurutnya, di era Anies Baswedan, DKI Jakarta juga telah berhasil memberikan pelayanan publik yang responsif melalui smart city, peningkatan cakupan program jaminan pendidikan dan kesehatan secara signifikan, serta berhasil menjadikan Jakarta sebagai kota yang dapat dilalui dengan berjalan kaki (Walkable city of).
Anies dinilai berhasil memimpin DKI Jakarta melewati krisis pandemi Covid-19
Indikator kedua, menurut Kholid, Anies Baswedan terbukti memimpin Jakarta di saat krisis. Sama seperti saat pandemi Covid-19 2020-2021 pertama kali melanda Indonesia. Anies dinilai mampu memainkan peran kepemimpinan dengan mengedepankan ilmu pengetahuan dalam menanggulangi pandemi.
“Ternyata Jakarta menjadi salah satu kota tersukses dalam mengatasi wabah tersebut,” kata Holliday.
Anies dianggap tidak diskriminatif
Pada akhirnya, kata Hollid, Anis berhasil menjaga persatuan antar warga karena tidak adanya kebijakan yang diskriminatif. Misalnya, dukungan sarana dan prasarana untuk memelihara kerukunan hidup antarumat beragama sangat baik dan keadilan sosial tercapai.
Menurut Kholid, hal ini membuat tuduhan yang menyebut Anies sebagai intoleran dan radikal tidak benar. Dengan beragam capaian tersebut di atas, Kholid menganggap Anies Baswedan memiliki kualifikasi yang mumpuni untuk bisa didorong naik kelas menjadi pemimpin bangsa Indonesia.
“Gubernur Anies rasa-rasanya sudah cukup layak lah ya untuk naik kelas memimpin Indonesia. Kan dekat kantornya, dari Jalan Medan Merdeka Selatan pindah ke Jalan Medan Merdeka Utara.” ujar Kholid. Anies Baswedan lengser dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Ahad, 16 Oktober 2022. Setelah lengser, jabatan Anies bakal digantikan oleh Heru Budi Hartono yang ditunjuk Jokowi menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
PKS sendiri disebut-sebut sebagai satu dari tiga partai yang akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Dua partai lainnya adalah Partai NasDem dan Partai Demokrat. Akan tetapi, hingga saat ini baru Partai NasDem yang mendeklarasikan dukungannya kepada mantan Menteri Pendidikan tersebut. (Red)